Kamis, 29 September 2011

PERILAKU TERPUJI

                Tahukah kamu bahwa manusia menjalani kehidupan demi kehidupan. Perjalanan pertamanya adalah kelahiran, kedua adalah kematian, berikutnya di bangkitjan untuk kehidupan kembali, dan kemudian sesudah itu adalah perhitungan amal. Kelak ada manusia yang beruntung dan tempat kembalinya dalah surga, tetapi ada pula manusia yang merugi sehingga tampatnya adala neraka. Mereka beriman dan beramal salehlah yang mendapatkan jaminan kebahagiaan kehidupan di akhirat kelak.
                Dalam menjalani kehidupan, seseorang tentu harus mempersiapkan segala sesuatu sebagai bekal yaitu berupa iman,ilmu,dan amal saleh. Keimanan yang di sertai amal saleh akan membawa keselamatan dan kesejahteraan,baik di dunia dan akhirat. Apalagi jika di tambah dengan perilaku terpuji dan raja’.

A.      TOBAT
Hawa nafsu merupakan sesuatu yang melekat dalam diri manusia. Sering membawa seseorang cenderung kearah keburukan sehingga setiap orang mampu mengendalikanya. Hawa nafsu dapat membawa kebaikan selama ia mampu diarahkan,tetapi akan menjerumuskan pada kejahatan bila dibiarkan tanpa arah yang jelas.

Tobat berarti kembali dari kemaksiatan pada ketaatan atau kembali dari jalan yang jauh kejalan yang lebih dekat pada ALLAH SWT. Ahlussunah waljamaah menyatakan bahwa syarat tobat yang sah ada tiga:
1.       Menyesal terhadap perbuatan maksiat yang telah di lakukan,
2.       Meninggalkan perbuatan maksiat yang telah di lakukannya,dan
3.       Bertekad tidak akan mengulangi perbuatan itu
Nafsu mengandung ketertarikan syahwat untuk mencari kelezatan jasmani dan rohani sehinggamudah menerima cobaan serta bujukan setan. Nafsu manusia ada tiga macam, yaitu sebagia berikut:
1.       Nafsu Amarah yaitu nafsu yang menyuruh kepada keburukan.
2.       Nafsu lawamah yaitu nafsu yang suka mencel atau mengecam.
3.       Nafsu mutma’innah yaitu nafsu yang tenang dan tenteram.

Berikut ini merupakan perilaku yang dapat melatih diri kita agar memapu bersikap mengendalikan diri.
1.       Tidak suka mengolok –ngolok dan berburuk sangka terhadap orang lain
2.       Tidak iri dan dengki
3.       Tidak sombong
4.       Tidak kikir dan pelit
5.       Tidak tamak
6.       Tidak menfitnah
7.       Tidak malakukan kejahatan
8.       Ikhlas
9.       Sabar
10.   Suka berkorban
11.   Pandai bersukur
12.   Mau bertobat dan mengandalkan perbaikan
13.   Mampu mengendalikan hawa nafsu

Kesalahan atu kekhilafan yang dilakukan terhadap orang lain dapat berupa:
1.   Tidak memuliakan anak yatim piatu, tidak menganjurkan dan memberi makan orang miskin, memakan harta dengan cara mencampur adukan yang hak dengan yang batil dan mencintai harta berlebihan
2.       Bakhil, merasa tidak cukup dan mendustakan pahala yang baik
3.       Mengumpat dan mencela
4.       Mengumpat,mencela,prasangka dan olok –olok
5.       Tidak melaksanakan rukun islam terutam mendirikan sholat

Ada beberapa Kriteria orang – orang yang bertaubat
1.       Orang bertaubat sesudah melakukan kesalahan. Orang ini di ampuni dosanya. Dalam suatu riwayat di temukan seorang laki – laki dari kaum Ansar murtad setealh masuk Islam, dan ia menyesal atas ke murtadannya. Ia meminta kepada kaumnya untuk mengutus seseorang menghadap Rasullah SAW. Untuk menanyakn apaka di terima tobatnya. Lalu turunlah surat Ali ‘Imran/3:89 dan disampaikan oleh utusannya sehingga ia islam kembali
2.       Tobat seseorang ketika hamper mati atau sekarat. Tobat macam ini sudah tidak dapat diterima
3.       Tobat Nasuha atau tobat yang sebenar – benarnya tobat semacam inilah yang nilainya tinggi

Tobat nasuha dapat di lakukan dengan proses sebagai berikut
1.       Segera mohon ampun dan meminta tolong Hanya kepada Allah
2.       Meminta perlindungan dari perbuatan setan atau iblis dan dari kejahatan mahluk lainya
3.       Segera berbuat baik atau mengadakan perbaikan, dengan sungguh –sungguh , sesuai keadaan, tidak melampau batas, dan hasilnya tidak di minta segera
4.       Menggunakan akal dengan sebaik – baiknya agar tidak di murkai Allah
5.       Bersabar
6.       Melakukan sholat untuk mencegah perbuatan keji dan mungkar
7.       Terus menerus berbuat baik agar terus menerus di beri hikmah

Tobat nasuha adalah tobat yang di lakukan dengan sungguh – sungguh atau semurni murninya ada 3 macam jenis orang kafir yang bertobat
1.       Mulanya kafir kemudian telah bertobat dengan sebenar benarnya atau tobat nasuha
2.       Bertobat. Tetapi tidak di terima tobatnya oleh tuhan karena terus menerus kembali ingkar dan kufur
3.       Orang yang matinya di dalam kekufuran dengan tidak bertobat.

Untuk bisa dinyatakan sebagai tobat nasuha seseorang harus memenuhi 3 syarat
1.       Harus menghentikan perbuatan dosanya
2.       Harus menyesali perbuatannya
3.       Niat bersungguh sungguh tidak akan mengulangi perbuatan dosa itu lagi

B.      RAJA’ (Mengharap keridaan Allah)
Jalan yang hak dalam menggapai rida Allah anatara lain melalui orang tua atau birrul walidain, birul walidain atau berbakti kapada kedua orang tua adalh salah satu maslah yang penting dalam islam.

Keutamaan berbakti kepada kedua orang tua dan pahalanya apabila kita melaksanakannya
1.       Bahwa berbakti kepada orang tua dan pahalanya yang paling utama
2.       Rida Allah tergantung kepada keridaan orang tua
3.       Berbakti kepada kedua orang tua dapat menghilangkan kesulitan yang sedang di alami yaitu melalui cara beramal saleh
4.       Dengan bersilahturahmi kapada orang tua, seseoramg akan di luaskan rezeki dan dipanjangkan umur
5.       Balasan dari perbuatan berbakti kepada orang tua yaitu akan di masukkan ke surge oleh Allah SWT

Bentuk – bentuk berbakti kepada orang tua, antara lain dapat di lakukan melalui cara berikut ini.
1.       Bergaul kepada keduanya dengan cara yang baik. Di dalam hadis Nabi saw. Di sebutkan bahwa memberi kegembiraan kepada seorang mukmin termasuk sedekah, lebih utama lagi jika kegembiraan tersebut di berikankepada orang tua
2.       Berkata kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut
3.       Tawaduk
4.       Member infak atau sedakh kepada orang tua

Tidak ada komentar: